a a a a a a a a a
Effect of Ferticote Carbon Coated Fertilizer (CCF) Fertilization on the Growth of Acacia crassicarpa.

Effect of Ferticote Carbon Coated Fertilizer (CCF) Fertilization on the Growth of Acacia crassicarpa.

Acacia crassicarpa fertilized using CCF Ferticote as basic fertilizer, had a higher plant height and larger stem diameter than plants using ordinary granular NPK fertilizer with specifications 15.15.15.

Fertilization activity is necessary for optimum plant bio-mass production. The purpose of this experiment was to examine the effect of CCF Ferticote fertilizer application on the growth of forestry plants, especially from the species Acacia crassicarpa. The experiment took place in the concession area of an industrial forest plantation (IFP) in Siak Regency.

Carbon Coated Fertilizer (CCF) Ferticote is an NPK fertilizer that is assembled with special technology to reach the macro and micronutrient needs of forestry plants. This NPK fertilizer is equipped with ACTIVE CARBON, an adsorbent derived from the pyrolysis process of biomass. Has the ability to absorb protein and contains paramagnetic compounds.Act as a slow release of ammonium and nitrate. A system that captures soil humic acid and is a breeding ground for bacteria. In addition, this fertilizer also contains HUMIC ACID, a natural soil enhancer that acts as a natural chelating agent and microbial stimulant. Humic acid increases the ability of plants to absorb essential nutrients and improve soil structure.

Combination of activated carbon and humic acid plays a role in increasing soil carbon, chelating macro, and micro nutrients to increase availability to plants for a longer period of time, increasing soil CEC, stimulating soil bacterial growth.

METHODOLOGY
The experiment was divided into two batches. Batch 1 started in June 2013, while Batch 2 with the aim of verifying data Batch 1 started in December 2013.

The type of plant that used is Acacia crassicarpa. Fertilizers experiment are given to seedlings that have just been planted in the field (when transplanting). The soil type at the experimental site belongs to the order Histosol (Peat).

The treatment given to the plant is as follows:
Batch 1
T1. Ash 1 Kg + RP 150 gr + NPK 15.15.15 100 gr
T2. Ash 1 Kg + RP 150 gr + CCF Ferticote 50 gr
T3. Ash 1 Kg + RP 150 gr + CCF Ferticote 75 gr
T4. Ash 1 Kg + RP 150 gr + CCF Ferticote 100 gr

Batch 2
T1. Ash 1 Kg + RP 150 gr + NPK 15.15.15 100 gr
T2. Ash 1 Kg + RP 150 gr + CCF Ferticote 50 gr

For the treatment in the Batch 2 experiment, T1 and T2 treatments were chosen with the goals to verify the results of the Batch 1 experiment where at a dose of 50 g/principal, CCF Ferticote was able to give better results than NPK 15.15.15 fertilizer at a dose of 100 g/principal.


alt text
(Left) Acacia crassicarpa at planting and application of CCF Ferticote (Middle) Observation of plant height at 3 months (Right) Plants at 6 months.

Fertilizer is applied by spot placement, fertilizer is sown in the holes on the left and right of the plant. Observations were made by taking 25 sample plants in each plot. Parameters and observation time are:
Plant Height : Age 3, 6, and 12 Months after planting
Stem Diameter : 12 months after planting

RESULTS AND DISCUSSION
Batch 1
At the age of 12 months, all treatments using CCF Ferticote (T2, T3, and T4) gave better results than Acacia crassicarpa has given NPK 15.15.15 fertilizer. The best results were shown by treatment T4 (100 g CCF Ferticote/plant) for plant height parameters and T3 treatment (75 g CCF Ferticote/plant) for stem diameter parameters.

In the plant height parameter, there was the consistency of data where, the greater the dose of CCF Ferticote given, the higher the Acacia crassicarpa produced. Meanwhile, the diameter of the stem at T4 experienced a large decrease in diameter. This requires further study.

alt text
Graph 1. Growth of Acacia crassicarpa for 12 months

The pattern of plant height growth shown in the 4 treatments in this experiment showed a consistent pattern where the T2, T3, and T4 treatments always gave better results than T1 each time. At the age of 3 months, the plant height of T3 was lower than that of T2. This happened because, in one of the T3 replication plots, many plants had stunted growth due to drought stress that occurred in the period June-August 2013. At the age of 6 months (September 2013), the growth pattern of the 4 treatments returned to normal.

Batch 2
As a verification of the results of the experiment which began in June 2013, Batch 2 has been carried out which began in December 2013. The data in graph 2 shows that the plants tested in Batch 2 gave better results than Batch 1. For comparisons between treatments still showed consistent results where Acacia crassicarpa given CCF Ferticote showed higher plant height than those given NPK 15.15.15.

alt text
Graph 2. Comparison of plant heights of Acacia crassicarpa aged 6 months between Experiments Batch 1 and 2.

CONCLUSION
The use of CCF Ferticote as a basic NPK fertilizer in the cultivation of Acacia crassicarpa gave better results than the use of NPK 15.15.15 fertilizer at a dose of 100 g/tree. Ferticote CCF fertilizer can be applied at dosage levels of 50, 75, or 100 g/tree depending on the desired results.


***
News Effect of Ferticote Carbon Coated Fertilizer (CCF) Fertilization on the Growth of Acacia crassicarpa.

More News

Pupuk NPK: Solusi Nutrisi untuk Sawit yang Produk6f dan Berkelanjutan Dalam
Dalam dunia pertanian modern, pupuk memegang peranan yang sangat vital. Tanpa asupan nutrisi
yang mencukupi, tanaman 8dak dapat tumbuh secara op8mal. Hasil panen akan menurun dras8s,
kualitas produk menjadi rendah, dan efisiensi lahan pun terganggu. Pupuk hadir sebagai solusi untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman selama masa pertumbuhannya. Oleh
karena itu, penggunaan pupuk yang tepat bukan hanya soal meningkatkan produk8vitas, tetapi juga
bagian dari upaya menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan.

Secara umum, pupuk dapat dikelompokkan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk
tunggal hanya mengandung satu jenis unsur hara utama seper8 nitrogen, fosfor, atau kalium, yang
berfungsi untuk memperbaiki kekurangan spesifik dalam tanah. Sementara itu, pupuk majemuk
seper8 pupuk NPK, mengandung kombinasi 8ga unsur utama tersebut dalam satu produk,
menjadikannya solusi yang lebih prak8s dan efisien bagi petani. Pupuk NPK tersedia dalam berbagai
formulasi sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah, seper8 15-15-15, 13-6-27, dan
lainnya.

Khusus pada tanaman kelapa sawit, pupuk NPK memainkan peran strategis dalam mendorong
produk8vitas jangka panjang. Tanaman sawit membutuhkan keseimbangan nutrisi yang tepat untuk
mencapai pertumbuhan yang op8mal. Nitrogen dalam pupuk NPK membantu mempercepat
pembentukan tajuk dan daun produk8f. Fosfor mendukung pengembangan akar yang kuat dan
pembentukan bunga, sementara kalium berperan dalam meningkatkan pembentukan buah,
rendemen minyak, serta ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan dan penyakit. Dengan
pemupukan yang tepat, tanaman sawit 8dak hanya menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang lebih
banyak dan lebih berat, tetapi juga memiliki masa produk8f yang lebih panjang, sehingga memberikan
keuntungan ekonomi yang lebih besar bagi petani.

Lebih dari sekadar meningkatkan hasil panen, pupuk NPK juga berkontribusi terhadap ketahanan
energi nasional. Kelapa sawit merupakan bahan baku utama dalam produksi biodiesel, yang kini
menjadi bagian pen8ng dari transisi energi hijau Indonesia, termasuk dalam program B40 (campuran
40% biodiesel dalam solar). Produk8vitas sawit yang terjaga akan menjamin pasokan bahan baku
energi terbarukan dan membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Dalam konteks ini,
pupuk NPK bukan hanya berdampak pada sektor pertanian, tetapi juga menjadi komponen pen8ng
dalam strategi ketahanan energi nasional.

Selain itu, meskipun kelapa sawit bukan tanaman pangan secara langsung, produk olahannya —
terutama minyak sawit — merupakan bagian pen8ng dari rantai pangan nasional. Minyak sawit
digunakan secara luas sebagai bahan dasar minyak goreng, margarin, dan berbagai produk makanan
lainnya. Industri sawit juga menyumbang secara signifikan terhadap perekonomian nasional, dengan
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, dan memperkuat daya beli
masyarakat. Bahkan limbah sawit seper8 tandan kosong, abu boiler, dan cangkang dapat dimanfaatkan
kembali sebagai pupuk organik dan bahan pembenah tanah, yang mendukung konsep pertanian
sirkular dan ramah lingkungan.

Sebagai produsen pupuk NPK yang berkomitmen pada pembangunan pertanian nasional, PT Nusa
Palapa Gemilang Tbk (NPG) menghadirkan solusi pemupukan yang 8dak hanya berkualitas 8nggi,
tetapi juga sesuai dengan kebutuhan spesifik pertanian tropis Indonesia. Melalui produk-produk
unggulan seper8 Pupuk NPG SinutriHS dan Fer8comp, NPG menyediakan formulasi yang telah terbuk8
mampu meningkatkan hasil panen dan efisiensi budidaya, terutama untuk tanaman strategis seperti sawit.

SinutriHS dan Fer8comp hadir sebagai solusi lengkap yang menggabungkan unsur hara makro dan
mikro, cocok untuk berbagai jenis tanaman dan kondisi tanah. Didukung oleh riset lapangan dan
pendekatan ilmiah yang terus diperbarui, seluruh produk NPG dikembangkan agar adap8f terhadap
dinamika iklim dan kebutuhan pertanian masa kini.

Lebih dari sekadar penyedia produk, NPG ak8f mendampingi petani dan pelaku usaha melalui edukasi
pemupukan dan konsultasi teknis. Dengan pendekatan ini, pemupukan menjadi lebih presisi, hemat
biaya, dan berkelanjutan. Komitmen kami adalah mendukung ketahanan pangan dan energi nasional
melalui pemupukan yang tepat — membangun pertanian Indonesia yang subur, mandiri, dan hijau
..
News RUPS Nusa Palapa Gemilang NPGF Setujui Tebar Dividen 30 dari Laba 2024 ~blog/2025/7/8/img 20231221 130532RUPS Nusa Palapa Gemilang (NPGF) Setujui Tebar Dividen 30% dari Laba 2024
Gresik, 24 Juni 2025 — PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (IDX: NPGF), emiten sektor industri pupuk nasional, mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar 30% dari laba bersih tahun buku 2024 kepada para pemegang saham. Keputusan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Juni 2025.
Dividen tunai yang akan dibagikan adalah sebesar Rp 895,5 juta kepada para pemegang saham. Keputusan ini mencerminkan komitmen Perseroan dalam memberikan imbal hasil yang berkelanjutan kepada investor, seiring dengan kinerja keuangan yang terus menunjukkan pertumbuhan positif.
Direktur Utama NPGF, Ujang Suparman, menyatakan bahwa pembagian dividen merupakan bagian dari strategi Perseroan dalam menjaga keseimbangan antara pengembangan bisnis dan pemberian hasil bagi investor.
“Dividen ini merupakan bentuk apresiasi kepada para pemegang saham atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan, serta mencerminkan kondisi keuangan Perseroan yang kuat dan berkelanjutan,” ungkap Ujang.
Lebih lanjut, dalam rapat tersebut, para pemegang saham juga memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan seluruh tindakan administratif dan operasional yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pembagian dividen tersebut, termasuk penetapan jadwal dan tata cara distribusi kepada investor.
Adapun jadwal pembagian dividen tunai adalah sebagai berikut:
• Cum Dividen Pasar Reguler dan Negosiasi: 19 Juni 2025
• Ex Dividen Pasar Reguler dan Negosiasi: 20 Juni 2025
• Cum Dividen Pasar Tunai: 23 Juni 2025
• Ex Dividen Pasar Tunai: 24 Juni 2025
• Tanggal Recording (Daftar Pemegang Saham yang Berhak): 23 Juni 2025
• Tanggal Pembayaran Dividen: 7 Juli 2025
Selain membagikan dividen, manajemen juga menyampaikan proyeksi kinerja keuangan untuk tahun 2025. NPGF menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan ekspansi pasar dan efisiensi di sisi produksi dan distribusi.
“Dengan momentum positif dan dukungan dari seluruh stakeholder, kami optimistis dapat meningkatkan penjualan hingga Rp 218,4 miliar di tahun 2025. Ini sejalan dengan strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar yang terus kami dorong,” tambah Ujang.
Seluruh agenda RUPST dan RUPSLB berjalan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), serta mencerminkan komitmen perusahaan terhadap tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
Dengan langkah ini, NPGF tidak hanya mencerminkan stabilitas kinerja, namun juga memberikan sinyal positif kepada pasar atas arah pertumbuhan dan strategi jangka panjang Perseroan.
..
News Kinerja Cemerlang Penjualan PT Nusa Palapa Gemilang Tbk Naik 81 di Kuartal I2025 stok bahan jadi retail hijau 1Kinerja Cemerlang! Penjualan PT Nusa Palapa Gemilang Tbk Naik 81% di Kuartal I-2025
Gresik, 19 Mei 2025 – PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPG) membukukan pertumbuhan kinerja yang mengesankan pada kuartal pertama (Q1) tahun 2025.

Berdasarkan laporan keuangan terkini, perusahaan mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 81% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Total penjualan pada Q1 2025 tercatat sebesar Rp40,63 miliar, naik signifikan dari Rp22,43 miliar di Q1 2024.

Tak hanya dari sisi penjualan, lonjakan kinerja juga tercermin dari perolehan laba bersih setelah pajak yang mencapai Rp896,56 juta di Q1 2025. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih membukukan kerugian sebesar Rp1,95 miliar.

Corporate Secretary PT Nusa Palapa Gemilang Tbk, Hendriawan, mengungkapkan bahwa perbaikan kinerja ini merupakan hasil dari konsistensi perusahaan dalam menjalankan strategi efisiensi biaya serta penguatan jaringan distribusi.

“Kami berhasil memperbaiki performa penjualan dengan menjangkau pasar yang lebih luas, sekaligus menekan beban operasional. Ini adalah hasil kerja kolektif tim manajemen dan operasional kami,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hendriawan menyebut bahwa langkah diversifikasi produk dan penetrasi ke segmen-segmen baru menjadi pendorong utama pertumbuhan. Perusahaan juga memanfaatkan momentum pemulihan sektor pertanian dan permintaan pupuk nasional yang mulai membaik sejak akhir 2024.

“Kami optimis tren positif ini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun. Fokus kami ke depan adalah menjaga keberlanjutan pertumbuhan ini dan terus meningkatkan efisiensi,” tambahnya.

Kinerja positif ini menjadi sinyal kuat bahwa PT Nusa Palapa Gemilang Tbk telah kembali ke jalur pertumbuhan setelah sempat mengalami tekanan di tahun sebelumnya.
..
News Effect of Ferticote Carbon Coated Fertilizer (CCF) Fertilization on the Growth of Acacia crassicarpa. artikel npg3
Company LogoPT Nusa Palapa Gemilang Tbk
Since its establishment in 2001 until now, the company has grown and developed very proudly.
KONTAK INFORMASI
Head Office and Factory:
Jl. Raya Daendles KM 56, Desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur

corporatesecretary@ptnpg.com

Switch to Desktop Version
© 2021 - Official Site of PT Nusa Palapa Gemilang Tbk
Powered by IKT